BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian
Jenis penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif, yaitu bahwa orang yang melakukan tindakan harus juga terlibat dalam proses penelitian dari awal (Madya, 1994: 27). Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan dengan menggunakan model Kemis & McTagart (dalam Madya, 1994: 25) yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat tahap tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling berkait. Desain penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Siklus I : 1. Perencanaan I.
2. Tindakan I.
3. Observasi I.
4. Refleksi I.

Siklus II : 1. Revisi Rencana I dan Perencanaan II.
2. Tindakan II.
3. Observasi II.
4. Refleksi II


Gambar 2
Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Taggart


Komponen yang terdapat pada tersebut pada dasarnya dalam satu perangkat atau untaian dan sering disebut juga dengan siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
B. Seting Penelitian:
Seting penelitian yang akan peneliti lakukan adalah dengan cara 2 (dua) siklus dengan ketentuan siklus pertama dan kedua akan dilakukan dengan 2 pertemuan. Penelitian ini akan diakhiri dengan ketentuan apabila hasil dari siklus kedua sudah mengalami peningkatan hasil belajar Sains, dan apa bila belum terjadi peningkatan akan dilanjutkan dengan siklus ketiga. Rincian pelaksanaan dari setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. SIKLUS I
a. Tahap perencanaan
1) Ide awal : meningkatkan hasil belajar Sains siswa kelas V SD Negeri Bandingan 04
2) Temuan awal: saat ini pembelajaran Sains di kelas V dilakukan dengan cara menghafal, keseluruhan proses pembelajaran Sains dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, mengajar berpusat pada guru, siswa terlihat pasif, dan prestasi belajar siswa pun kurang baik.
3) Diagnosa (hipotesis): menggunakan metode Discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar Sains siswa kelas V SD Negeri Bandingan 04
4) Rencana tindakan
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang sub pokok bahasan sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode Discovery learning.
(1) Format tugas : pembagaian kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 berdasarkan kelompok kerja siswa dalam kelas. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan.
(2) Kegiatan kelompok: masing-masing kelompok bekerja sama mencoba melakukan percobaan dengan menggunakan alat-alat yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan guru. proses pembelajaran dengan melakukan percobaan secara kelompok bertujuan agar siswa dapat menemukan konsep materi yang sedang dipelajari siswa secara kelompok.
(3) Presentasi: setelah selesai, setiap kelompok menyampaikan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa dengan diwakilkan oleh juru bicara kelompok, guru memberikan penjelasan jika terjadi kesalahan konsep yang dilakukan siswa kemudian siswa bersama-sama dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b) Mempersiapkan sarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS)
c) Mempersiapkan soal tes yang akan diberikan pada akhir siklus.
b. Tahap pelakasanaan tindakan
Tindakan ini dilakukan akan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yang memungkinkan untuk harus diubah. Selama pembelajaran berlangsung, guru mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran di kelas.
c. Melaksanakan obsevasi
Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan
tindakan. Observasi yang dilakukan adalah utuk mengetahui pengaruh tindakan terhadap hasil belajar serta sebagai dasar untuk kegiatan refleksi yang lebih kritis.
Kegiatan observasi untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan scenario yang telah disusun bersama, perlu dilakukan evaluasi. Selain itu, evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian sasaran pembelajaran.
d. Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan pembelajaran dan mencari pemasalahan yang muncul saat pembelajaran dan apa yang perlu diperbaiki untuk tindakan selanjutnya. Permasalahan yang muncul kemudian didiskusikan dengan guru kelas untuk mendapatkan perbaikan dalam proses pembelajaran selajutnya.
2. SIKLUS II
a. Rencana tindakan
1) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang sub pokok bahasan sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode Discovery Learning.
a) Format tugas: pembagaian kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 berdasarkan kelompok kerja siswa dalam kelas. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan. Guru menjelaskan tugas-tugas yang akan dilakukan siswa.
b) Kegiatan kelompok: masing-masing kelompok bekerja sama mencoba melakukan percobaan dengan sedikit bimbingan dari guru.
c) Presentasi: setelah selesai, setiap kelompok menyampaikan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa dengan diwakilkan oleh juru bicara kelompok, kemudian siswa bersama-sama dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS)
3) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir pelajaran dan tes yang akan diberikan pada akhir siklus.
b. Pelakasanaan tindakan
Tindakan ini dilakukan akan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yang memungkinkan untuk harus diubah. Selama pembelajaran berlangsung, guru mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran di kelas.
c. Tahap observasi
Observasi pada siklus II ini untuk dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil belajar sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian. Observasi yang dilakukan adalah melihat hasil belajar siswa pada akhir siklus II.
d. Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti mencermati hasil belajar siswa dengan kesesuaian kriteria keberhasilan penelitian hasil observasi pada akhir siklus I dan siklus II. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi apakah siklus itu dilanjutkan atau dihentikan atas dasar hasil belajar siswa dan observasi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 04 Bandingan, kecamatan Rakit, kabupaten Banjarnegara. Dipilihnya SDN 04 Bandingan ini sebagai tempat penelitian adalah berdasarkan pengalaman peneliti yang sudah pernah berperan sebagai tenaga pendidik di sekolah dasar tersebut hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Sains masih kurang. Oleh kerena itu, peneliti bermaksud memperbaiki proses belajar mengajar yang telah ada supaya hasil belajar Sains siswa dapat meningkat.
Tabel 1
Tahap Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan Ke- Keterangan
1 2 3 4 5 6
1 Observasi awal v
2 Penyusunan Proposal v
3 Bimbingan Penelitian v v v v
4 Pelaksanaan Penelitian v v
5 Evaluasi v
6 Penyusunan laporan akhir v

D. Subyek Penelitan
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V sebanyak 23 siswa, mahasiswa peneliti 1 orang, dan guru pengamat 1
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini instrument penelitian sangat penting untuk mengumpulkan data. Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran, lembar kerja siswa, tes hasil belajar, dan dokumentasi.
1. Lembar Kerja Siswa
Untuk mengetahui kegiatan siswa dalam tiap siklus disajikan dalam Lembar Kerja Sswa (LKS). Salah satu faktor untuk mengoptimalkan tercapainya hasil belajar adalah keterlibatan siswa atau aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas siswa dalam prose belajar mengajar adalah Lembar Kerja Siswa (Hendro Darmodjo & Jenny R.E Kaligis, 1992: 40).
Selain itu juga LKS dapat membuat siswa memperoleh tidak berpatokan kepada guru, siswa dapat memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber misalnya dari pengalamannya sendiri di lapangan. LKS ini dapat mengarahkan siswa menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. Oleh karena itu untuk mengetahui kegiatan siswa dalam setiap siklus disajikan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).
2. Tes Hasil Belajar
Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, yaitu tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukan hasil belajar yang dicapai pada setiap siklus. Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ini adalah tes pilihan ganda. Tes pilian ganda menurut Bloom (dalam Dimyati dan Moejiono, 2006: 211) adalah tes yang butir soal-soalnya selalu terdiri dari dua komponen utama. Tes pilihan ganda ini menghadapkan siswa kepada satu pertanyaan langsung atau sebuah pernyataan tak lengkap dan dua atau lebih pilihan jawaban yang benar dan sisanya salah (sebagai pengecoh). Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa setelah siswa menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning pada materi sifat-sifat cahaya.
3. Dokumentasi
Instrument dokumentsi digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen-dokumen tersebut berupa foto yang memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa. Foto dalam dokumentasi berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan penting di dalam proses kegiatan pembelajaran, sedangkan hasil tes berfungsi untuk menunjukan seberapa besar daya serap dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
F. Validasi Instrumen Penelitian
Suatu instrumen dikatakan valid jika instumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sukardi (2003: 123) yang dimaksud dengan validasi isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang diukur. Validasi terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah validasi isi yang kini mendapat perhatian besar dalam pengukuran–pengukuran terhadap kemajuan belajar atau achieviements (Sutrisno Hadi, 2004:127). Tes kemajuan belajar tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery.
Validasi isi pada umumnya ditentukan melalui pengamatan secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi, mengoreksi semua item yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi.
Tabel 2
Validasi Instrumen Soal Siklus 1

Tujuan Materi Soal ranah kognitif
Hafalan
C1 Pemahaman
C2 Penerapan
C3
Siswa dapat memahami sifat-sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening beserta contoh penerapnya dalam kehidupan sehari- hari Sifat-sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening
1,2


3,4,5,6,7,8,9

9,10





Tabel 3
Validasi Instrumen Soal Siklus II

Tujuan Materi Soal ranah kognitif
Hafalan
C1 Pemahaman
C2 Penerapan
C3
Siswa dapat memahami sifat-sifat cahaya dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan beserta contoh penerapnya dalam kehidupan sehari- hari Sifat-sifat cahaya dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan
1,2


3,4,5,6,7,8

9,10


Dari tabel validasi instrumen tersebut akan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3 dan 9.
G. Cara Pengambilan Data
1. Data hasil belajar diambil melalui tes setiap akhir siklus dengan menggunakan soal.
2. Data pelaksanaan pembelajaran diambil dengan menggunakan foto.
3. Rencana pembelajaran disusun peneliti sesuai dengan materi dan metode yang digunakan dalam penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan di analisis dengan efek size dimana efek size ini digunaka untuk menghitung peningkatan antara hasil awal dan hasil akhir dari penelian untuk memperoleh hasil peningkatan dari penerapan metode yang digunakan.
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya signifikan atau tidak, maka akan dicari dengan effect size dengan rumus sebagai berikut:
Effect size = Χ post test (S ) – Χ post test (S )
2 1
Keterangan:
_
X = Nilai rata-rata
S1 = Siklus Pertama
S2 = Siklus kedua

I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika nilai rata-rata siswa kelas V pada mata pelajaran Sains dengan materi sifat-sifat cahaya telah mencapai > 70 maka dikatakan pembelajaran telah berhasil tuntas dan jika sebaliknya yaitu secara klasikal nilai rata-rata siswa kelas V pada mata pelajaran Sains dengan materi sifat-sifat cahaya belum mencapai 70 maka dikatakan pembelajaran belum tuntas belajar.